Arca tersebut memiliki karakter Tionghoa. Erik Bruijn, seorang ahli agama Buddha, mengatakan bahwa mumi tersebut adalah pendeta Liuquan, yang berasal Sekolah Meditasi Tionghoa |
Berbekal teknologi pemindai sinar-X
canggih atau CT-scan, ilmuwan berhasil mengungkap sebuah misteri dari
Arca Buddhist berusia 1000 tahun. Ternyata di dalamnya ada seorang biksu
yang tengah bersemedi.
Dari hasil penelitian, patung ‘The
Buddha’ yang berasal dari China itu diyakini menjadi tempat persemayaman
terakhir dari biksu besar ‘Liuquan’ yang meninggal sejak tahun 1100
masehi. Di dalam patung itu juga ditemukan secarik kertas bertuliskan
karakter China kuno.
Seorang peneliti memeriksa rongga patung saat yang sedang discan. Patung tersebut dibawa ke Museum Sejarah Hungaria di Budapest untuk dipamerkan sampai Mei 2015 |
Tim ilmuwan yang meneliti mumi Liuquan berpendapat bila metode
pengawetan mayat dengan memasukkannya dalam patung adalah suatu cara
untuk mencapai tingkatan spiritual tertinggi , CNET(22/02). Bahkan, beberapa pihak percaya bila biksu Liuquan tidak mati, melainkan memasuki tahap pencerahan.
Menariknya, cara ‘memumikan’ diri
sendiri juga sempat terjadi di Jepang pada masa lalu. Biksu-biksu Buddha
Jepang biasanya akan melakukan diet 1000 hari hanya dengan minum air
dan makan biji-bijian untuk mengawali proses menjadi mumi.
Kemudian para biksu itu melakukan diet ekstrem dengan hanya makan akar, dan teh dari getah pohon lacquer
China. Diet terakhir dipercaya mampu menguatkan tubuh dari serangan
bakteri pembusuk yang akhirnya dapat membantu mengawetkan tubuh si biksu
saat meninggal.
Selanjutnya, biksu-biksu itu akan
dikunci dalam makam. Nantinya, tubuh-tubuh biksu yang berhasil menjadi
mumi akan dibawa kembali ke kuil.
Erik Bruijn, seorang ahli agama Buddha,
memimpin studi ini dan menentukan mumi itu adalah master Buddha Liuquan,
yang berasal dari Sekolah Meditasi Cina.
Patung berusia 1.000 tahun diteliti para ahli di Belanda. Banyak umat Buddha percaya bahwa pendeta Liuquan tidak benar-benar mati, tetapi sedang meditasi |
Pemintaian CT dan endoskopi pada patung
itu, seperti diberitakan laman Mail Online, Senin (23/2/2015), dilakukan
oleh Museum Drents di Meander Medical Centre, Belanda.
Setelah pemindaian, mumi itu dibawa ke Budapest, di mana ia akan dipamerkan di Museum Sejarah Alam Hungaria hingga Mei 2015.
0 komentar:
Posting Komentar